Bersyukurlah, semua akan terasa indah

Saudaraku yg hatinya seluas samudra, betapa beban yg ia rasakan bak garam pahit, yg apabila ia letakkan dalam hati yg sempit ibarat segenggam air, tentulah ia merasakan sesak krn hati yg pekat… tetapi, beban itu ia masukkan ke dalam hati yg luas tak bertepi..seperti kesabaran yg tiada pernah habis. Hati yg ikhlas,, aku melihat pengorbanannya.. Sesak dan sempitnya dunia ini, apalah yg menjadikannya? Adakah karena berkurangnya rasa syukur kita pada-Nya... Beranikah mengeluh kalau Allah tiada peduli padamu? Padahal, saat sepertiga malam kita masi terlelap pun IA slalu terjaga untuk menyambut sujud kita, menanti rintisan pinta kita, tuk sekedar mengingatkan bahwa IA slalu ada.. Tiadakah rasa malu, saat ia mmbuat skenario terindah dlm hdp kita, namun kita masi terlelap dlm alunan mimpi duniawi? Bahkan terkadang di pagi hari bukan syukur yg didapati,, Masyaallah.. Adakah kita masih merasa serba kekurangan, padahal IA Maha Tahu segala apa yg terbaik untuk kita.. "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku" (Q.S Al Baqaroh : 152) Bersyukurlah, krn dgn cara itu smwnya akan terasa indah ------------------------------------------------------------------------------- Bertanya pada hati . . yang jawab hanya sunyi, enggan tuk akui . . berkaca pada diri, yang ada hanya illusi,, asa tak pungkiri . . Akhirnya mencambuk diri . . Bangun dari mimpi-mimpi . . Syukuri ni'mat yg IA beri -------------------------------------------------------------------------------- Saat kegelisahan merasuki hati, Di sela-sela pengerjaan Laporan KP yg tak kunjung usai, padahal sidang menanti.. Bismillah, semoga Allah selalu memudahkan tiap-tiap urusan kita,

Sebuah Cinta Abadi Yang Pernah Ada di Bumi

Sebuah kisah Cinta Sejati, Kisah nyata yg pernah terjadi di Bumi ini… Sekian ratus tahun yang lalu… Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya… seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung…. hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu… namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang. Tak berapa lama kemudian…. seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana. Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut. Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa. Namun, ketika akan mengetuk pintu… terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur…. ah, sungguh ia tak ingin membangunkannya. Tanpa pikir panjang, ia tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbannya di depan pintu dan berbaring diatasnya. Dengan kelembutan hati yang tak ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di luar rumah.. di depan pintu… dengan udara malam yang dingin melilit… hanya beralaskan selembar sorban tipis. Penat dan lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia hadapi.. karena tak ingin membangunkan istri tercinta. Subhanallah… Dan ternyata, di dalam rumah.. persis dibalik pintu tempat sang suami menggelar sorban dan berbaring diatasnya.. Sang istri masih menunggu, hingga terlelap dan bersandar sang istri di balik pintu. Tak terlintas sedikitpun dalam pikirinnya tuk berbaring di tempat tidur, sementara suaminya belum juga pulang. Namun, karena khawatir rasa kantuknya tak tertahan dan tidak mendengar ketukan pintu Sang suami ketika pulang, ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di depan pintu dari dalam rumahnya. malam itu… tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana… karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan.. Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta hormat pada Sang suami dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri. dan Nun jauh di langit…. ratusan ribu malaikat pun bertasbih…. menyaksikan kedua sejoli tersebut… SUBHANALLAH WABIHAMDIH betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona… saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati… Tahukah Anda… siapa mereka..? Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah RA binti Abu Bakar As-Sidiq. Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat. Semoga rahmat ALLAH senantiasa tercurah bagi keduanya, dan mengumpulkan jiwa kita bersama Rasulullah SAW dan Sayyidatuna Aisyah RA dalam surgaNYA kelak. dan Semoga ALLAH SWT memberi kita taufiq dan hidayah tuk bisa meneladani kedua manusia mulia tersebut. Amiin…amiin ya rabbal’alamiin….

Berbisnis Dengan Allah

Dakwah itu seperti bisnis. Bisnis yang tak pernah rugi. Jual belinya langsung sama Allah. Allah sendiri yang bilang. kita jual satu, Allah bisa membeli sampai 700 kali lipatnya. Semakin tawaran kita tinggi, semakin tinggi yg kita dapatkan. Pertanyaan buat kita, "APA YANG SUDAH KITA JUAL PADA ALLAH"? lalu coba menimbang, "Apa sudah cukup untuk membeli syurga yang penuh kenikmatan dengan bidadarinya?" “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh Syurga, (disebabkan) mereka berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual belinya itu dan (ketahuilah bahawa) jual beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.” (At – Taubah [9] : 111) Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS.61:10-11) Yuuk kita berbisnis dengan Allah. Suatu bisnis yang sangat menguntungkan...! ^_^

Saat Hati Lupa Bersyukur

Kenapa hati kita bgtu resah ketika mengalmi banyak ujian?! Terlalu sedih ketika kehilangan sesuatu karena kita lemah (Q.S.4:28)..?? Kenapa hati kita masih resah walau sudah berdzikir, pdhl Allah sdh jnji dgn mngingt-NYA hati kita akan tenang (Q.S.13:28)?? Apa karena kita hanya sekedar menyebutnya dlm ucp kata, namun hatimu hampa?? Ada cinta yg Allah beri dlm kehidupan. . tp ada duka yg Allah beri pada kita. Yang bisa jadi kita belum memahaminya scra UTUH.! "..boleh jd kamu tdk menyenangi sesuatu, pdhl itu baik bagimu, dan boleh jd kamu menyenangi sesuatu, padahal itu tdk baik bagimu. Allah menegtahui, sdg kamu tidak menegtahui" (2:216).. Lucu sekali ketika diri kita selalu MEMINTA yang TERBAIK kpd ALLAH, tp Apa kita SUDAH BERIKAN yg TERBAIK untuk ALLAH?? Bahkan IA sdh mmberi apa yg kita minta,, tdk terhitung seberapa banyak yg diberi.. Tak terhitung pula seberapa banyak kita LUPA BERSYUKUR . .!(Q.S.14:34) Masyaallah .. Rabbi auzi’nii an asykura ni’matakallatii an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardlohu wa adkhilnii bi rohmatika fi ‘ibaadikash-sholihin “Ya Tuhanku, berilah aku kekuatan untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi, serta memasukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." Ya Allah Tetapkan kami.dalam ketakwaan dan keistiqomahaan.. ~especially for my self~ _get back my spirit

Syair Cinta Tiga Bait

Abu Bakar r.a. berkata: Tiga hal tidak dapat tercipta dengan tiada upaya Kaya, dengan cita-cita Muda, dengan rambut disepuh warna Dan sehat, dengan bergantung pada farma Umar r.a. berkata: Saling mencinta sesama manusia Adalah wujud akal mulia Bertanya dengan benar pada ulama Adalah perwujudan ilmu utama Dan berpikir masa depan dengan terencana Adalah wujud sebagian kerja nyata Utsman r.a. berkata: Orang yang tak suka bergelimang harta la dicinta oleh Tuhannya Orang yang menjauhi dosa-dosa la dicinta malaikat semesta Dan orang yang menjaga diri dari meminta-minta Ia dicinta oleh manusia Ali r.a. berkata: Cukup bagimu satu kenikmatan Kenikmatan Islam di dunia Cukup bagimu satu kesibukan Kesibukan taat beragama Dan cukup bagimu satu peringatan Peringatan ajal yang kan tiba Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Banyak sudah kerugian Akibat nikmat dan foya foya Banyak sudah penyesalan Akibat terlalu dipuja-puja Dan banyak sudah ketentraman Akibat aib yang terjaga Nabi Dawud a.s. bersabda: Dalam kitab Zabur diwahyukan Kewajiban insan berakal Hanyalah bersibuk dengan tiga hal Mencari bekal menuju hari kekal Mengais rezeki demi kehidupan di bumi Dan memperoleh nikmat dengan rezeki yang halal Dalam munajatnya, Abu Sulaiman ad-Darani berkata: Tuhanku, Jika Engkau cari dosa-dosaku niscaya kuharapkan maaf-Mu Jika Engkau teliti kebakhilanku niscaya kudambakan kemurahan-Mu Dan jika Engkau lemparkan diriku dalam siksa api neraka-Mu akan kukabarkan pada seluruh penghuninya bahwa aku mencintai-Mu Ibrahim an-Nakha’i berkata kebinasaan ummat dahulu diakibatkan tiga perilaku: Banyak bicara, banyak makannya Serta banyak tidurnya Yahya bin Mu’adz berkata: Betapa bahagia orang yang telah meninggal dunia sebelum dunia meninggalkannya Alangkah bersyukur orang yang siap menuju alam kubur sedang jasadnya belum dikubur Dan betapa beruntung orang yang rela kepada Yang Mahaagung sebelum la bertemu langsung Allah berfirman kepada Nabi Uzair a.s.: Uzair, apabila engkau lakukan dosa kecil, janganlah engkau lihat seberapa kecilnya, tapi pandanglah pada siapa engkau berbuat dosa.. apabila engkau raih sedikit kebaikan, janganlah engkau lihat betapa sedikitnya, namun pandanglah Siapa Dzat Yang memberinya.. dan apabila engkau dapatkan cobaan, janganlah engkau adukan Aku pada makhluk-Ku sebagaimana tidak Kuadukan pada malaikat-Ku ketika Kudapati dosa-dosamu..

Engkau benar2 dlm TATAPAN ALLAH

"Sungguh Tuhanmu benar-benar mengawasi" (QS.89:14), "Muroqobatullah " itulah sifat ihsan, keyakinan bahwa kita selalu merasa dalam pengawasan-Nya, ALLAH selalu memperhatikan hamba-Nya.. Inilh yg mmbuat org briman, 1.Mnjaga kbersihn hati,dr hasud,riya smpai ujub, 2.Ibadah mnjadi khusyu, 3.Akhlakpun sgt mulia, 4.Smangat bramal sholeh, dakwah, sedekah, jihad,, 5.Dalam sibukpun ia asyik mmperbaiki dirinya.. "alone but never lonely", Sendiri ttpi tdk prnah mrasa sepi krn ALLAH bersamanya.. Subhanallah..

Saling Mendo'akan

Allah Ta’ala berfirman: “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hasyr: 10) Allah Ta’ala berfirman tentang doa Ibrahim -alaihishshalatu wassalam-: “Wahai Rabb kami, beri ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan semua orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41) Allah Ta’ala juga berfirman tentang Nuh -alaihishshalatu wassalam- bahwa beliau berdoa: “Wahai Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke dalam rumahku dalam keadaan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (QS. Nuh: 28) Dan juga tentang Nabi Muhammad -alaihishshalatu wassalam- dimana beliau diperintahkan dengan ayat: “Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19) Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912) Dalam riwayat lain dengan lafazh: “Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.” Penjelasan ringkas: Mendoakan sesama muslim tanpa sepengatahuan orangnya termasuk dari sunnah hasanah yang telah diamalkan turun-temurun oleh para Nabi -alaihimushshalatu wassalam- dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka. Mereka senang kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga merekapun mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri. Dan ini di antara sebab terbesar tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara kaum muslimin, serta menunjukkan kesempuraan iman mereka. Nabi -alaihishshalatu wassalam- bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik) Karenanya Allah dan Rasul-Nya memotifasi kaum muslimin untuk senantiasa mendoakan saudaranya, sampai-sampai Allah Ta’ala mengutus malaikat yang khusus bertugas untuk meng’amin’kan setiap doa seorang muslim untuk saudaranya dan sebagai balasannya malaikat itupun diperintahkan oleh Allah untuk mendoakan orang yang berdoa tersebut. Berhubung doa malaikat adalah mustajabah, maka kita bisa menyatakan bahwa mendoakan sesama muslim tanpa sepengetahuannya termasuk dari doa-doa mustajabah. Karenanya jika dia mendoakan untuk saudaranya -dan tentu saja doa yang sama akan kembali kepadanya- maka potensi dikabulkannya akan lebih besar dibandingkan dia mendoakan untuk dirinya sendiri. Hanya saja satu batasan yang disebutkan dalam hadits -agar malaikat meng’amin’kan- adalah saudara kita itu tidak mengetahui kalau kita sedang mendoakan kebaikan untuknya. Jika dia mengetahui bahwa dirinya didoakan maka lahiriah hadits menunjukkan malaikat tidak meng’amin’kan, walaupun tetap saja orang yang berdoa mendapatkan keutamaan karena telah mendoakan saudaranya. Hanya saja kita mendoakannya tanpa sepengetahuannya lebih menjaga keikhlasan dan lebih berpengaruh dalam kasih sayang dan kecintaan. Sebagai tambahan adab-adab berdoa dari dalil-dalil di atas: 1. Jika dia mendoakan orang lain maka hendaknya dia mulai dengan mendoakan dirinya sendiri. Dari Ubay bin Ka’ab -radhiallahu anhu- dia berkata, “Jika Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- menyebut seseorang lalu mendoakannya, maka beliau mulai dengan mendoakan diri beliau sendiri.” (HR. At-Tirmizi: 5/463) Hanya saja juga telah shahih riwayat bahwa beliau -shallallahu alaihi wasallam- tidak memulai dengan diri beliau sendiri, seperti pada doa beliau untuk Anas, Ibnu Abbas, dan ibunya Abu Hurairah -radhiallahu anhum-. (Lihat Syarh An-Nawawi terhadap Shahih Muslim: 15/144, Fath Al-Bari: 1/218, dan Tuhfah Al-Ahwadzi Syarh Sunan At-Tirmizi: 9/328) 2. Dia mendoakan kedua orang tuanya ketika dia berdoa untuk dirinya sendiri. Allah Ta’ala berfirman, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra`: 24) 3. Mendoakan kaum mukminin dan mukminat tatkala mendoakan dirinya sendiri. Allah Ta’ala berfirman, “Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)

Live is a Choice

Jika sebuah permasalah itu datang, kita tinggal memilih 1. Menyelesaikannya <-- Real time 2. Meninggalkannya <-- kabur meninggalkan masalah 3. Mendiamkannya <-- gmn nanti aja 4. Menumpuk dulu baru diselesaikan <-- ntar-ntaran Semua nya pasti ada resikonya, Tinggal milih aja, mw yang mana.. yang pasti, "Jangan melihat masa lampau dgn penyesalan, jgn melihat masa depan dgn ketakutan .. Lihatlah masa lampau sbg pembelajaran dan lihatlah masa depan dgn penuh harapan .."

Siapkah Kita Menghadapi Sakaratul Maut?

Kullu nafsin dzaa iqotul maut (sesungguhnya setiap yg bernyawa akan mengalami kematian) Allah punya kuasa untuk mengambil nyawa kita kapan saja dimana saja. saat kita taat atau saat kita maksiat. Dengan halus ataupun dengan kasar.. Dengan sakit, bencana, musibah... Prepare u'r self, anytime anda anywhere . . Jangan biarkan sedetikpun kita maksiat,mungkin saat itulah Allah akan mematikan kita.. Nauzubillah.! Innalilahi wainnailaihi raji'un. (sesungguhnya kami dariMu dan akan kembali padaMu) Turut berduka cita untuk semua korban bencana di seluruh pelosok tanah air. Allah masih sayang kepada kita dan menegur dengan musibah. saatnya kita bertaubat atas semua khilaf dan dosa kita.. Tiap-tiap umat memiliki ajal (batas waktu); maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya. (al-A’raaf: 34)

Don't forget u'r dreams

Terkadang yang menyebabkan diri kita jatuh bukanlah batu besar melainkan justru batu kecil. Karena dia begitu kecil begitu tak terlihat dan begitu sepele. Itulah yang salah pada pola pikir (mindset) kita. Selayaknya waktu senggang pada waktu-waktu kita, dia begitu sebentar pada sepanjang perjalanan satu hari kita. Berada di antara selipan-selipan kegiatan besar kita. Sampai terkadang, kita tidak sadar *(atau pura-pura tidak sadar) bahwa kita berada di posisi waktu senggang. Begitu dikumpulkan waktu-waktu senggang tersebut, yang dihasilkan adalah waktu kumulatif yang begitu berharga. Seandainya kita mau untuk sebentar dan sedikit saja berpikir akan kekhilafan kita tersebut. Yang tersisa hanyalah penyesalan, berupa pembayaran akhir dari hidup. Atau maukah diri kita membayar di depannya dengan usaha pada kehidupan dari masing-masing kita? Pilihan ada di masing-masing jiwa kita yang sedang membangun peran dan mimpinya masing-masing.. Semoga kita tidak lepas dari petunjuk-petunjuk-Nya, untuk mengingatkan kita atas berbagai hal. Amin..

Cinta Sejati Dalam Islam

Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu ‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya? Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”. Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda? Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi. Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB). Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari. Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda? Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur. Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda. Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda. Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini? Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai: Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku? Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku. Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya, Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu. Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya. Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?” Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata: يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها. “Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559) Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?(1) Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri. Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi? Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini: الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره “Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya) Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata: كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ Setiap yang terlarang itu menarik (memikat). Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan: حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli. Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian: فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102 “Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102) Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap? Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu. Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya? Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه “Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih) Dan pada hadits lain beliau bersabda: إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره. “Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya) Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput. الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67 “Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67) Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه “Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih) Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan. Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku. Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku… Wallahu a’alam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan. Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.