Indahnya Pacaran Setelah Menikah

Da’i kondang yang dikenal selalu menyuarakan nafas dzikir dalam setiap ceramah agamanya (tausiah), Ustadz Arifin Ilham, belum lama ini menggeber siswa-siswi SMA dan SMP Al Kamal untuk mencontoh suri teladan Rasululllah SAW, terutama dalam menjalani proses pendekatan dengan lawan jenis atau bahasa gaulnya adalah pacaran. “Saya bertemu isteri hanya dua kali langsung nikah, tidak ada pacaran,” ucap Ustadz Arifin Ilham saat berdialog dengan para remaja di pelataran parkir Rumah sakit Puri Mandiri Kedoya, Jakarta Barat.

Ceramah agama bersama ustadz  kondang yang disampaikan dalam rangka halal bihalal pegawai Rumah Sakit Puri Mandiri Kedoya dengan masyarakat sekitar ini juga, memberikan santunan kepada sejumlah anak yatim agar dapat membantu biaya kebutuhan sekolah. Santunan diberikan langsung oleh Direktur Utama PT Graha Husada Mandiri, dr Luth Affandi dan Komisaris PT Graha Husada Mandiri Suryo Sudibyo disaksikan Direktur RS Puri Mandiri Kedoya Dr H Mohammad Isnaeni.

Dalam ceramah agamanya, Arifin mengatakan, ciri orang bertaqwa antara lain sibuk memperbaiki diri. Bulan Ramadhan yang telah dilalui bersama merupakan salah satu cara membersihkan diri dari dosa. “Upaya penebusan dosa, tidak cukup hanya dengan berhaji, shadaqoh, tapi istigfar (memohon ampunan) juga penting,” tukasnya. Arifin juga menyebutkan beberapa contoh hadits tentang kekuatan istigfar dalam upaya memperbaiki diri dari dosa. “Tidaklah aku bangun dari tempat dudukku kecuali istigfar seratus kali,” cetus Arifin seraya menambahkan ungkapan Rasulullah yang diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra, “ada orang yang tidak khusuk dalam shalatnya karena ia sedang istigfar.” Kelebihan orang yang sering istigfar dalam hidupnya, kata Arifin, dia semakin menghinakan dirinya, karena itu melipatkan istigfar dalam setiap tarikan nafasnya. Itu
sebabnya, Allah akan memberikan setiap kesusahannya dan memberi kesenangan dalam setiap kesedihannya.
Ceramah agama yang berlangsung santai ini juga mengundang riuh rendah remaja SMP/ SMA dan seluruh karyawan Rumah Sakit Puri Mandiri Kedoya, saat mengeluarkan bahasa pelesetannya. Terik panas matahari tidak membuat mereka beranjak sedikit pun dari tempat duduknya. “Manusia sesungguhnya memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan hewan. Setelah Idul Fitri, Kebon Binatang Ragunan penuh dengan
manusia. Intinya, ingin berhalal bihalal dengan binatang yang selama ini selalu dikaitkan dengan perilaku jahat manusia. Contoh, koruptor disebut tikus. Padahal, binatang itu tidak bersalah, mengapa mereka harus terkena imbasnya,“ urainya berseloroh.

Tak kalah menariknya, Ketua Yayasan Adz Zikra ini juga menarik isteri tercintanya, Yuni, untuk naik ke atas podium. Tanpa bermaksudmengumbar kemesraan yang dijalani selama menjalani biduk rumah tangga, pasangan muda ini kemudian bercerita tentang indahnya pacaran setelah menikah. “Saya bertemu isteri hanya dua kali, yaitu saat berbicara di telepon dan saat meng-khitbah (melamar). Tidak ada pacar-pacaran dan sudah tidak ada keragu-raguan di hati kami,” ungkap Arifin yang diamini oleh Yuni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar